Mirisnya Perilaku Pemuda Kristen Pada Zaman Sekarang, Tidak Lagi Mencerminkan Perilaku Alkitabiah.

Indonesia menjadi negara yang membebaskan masyarakatnya untuk memeluk agama. Bahkan hal tersebut diatur dalam undang-undang, tertera dalam Undang-Undang nomor 28 E ayat 1 “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali.” Setiap orang dibebaskan untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Bahkan di Indonesia di akui 6 agama, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu, negara juga mengakui aliran-aliran asalkan sesuai atau berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa.

Saya sebagai penulis artikel ini, adalah seorang pemeluk agama Protestan. Saya beribadah setiap hari Minggunya di sebuah Gereja di Sumatera Barat. Alasan saya mengangkat tentang topik agama adalah karena keresahan yang saya rasakan sendiri, terkait pengikut agama Protestan. Beberapa hari yang lalu, saya menemukan seorang teman, laki-laki yang saat itu bekerja di Surabaya. Teman saya ini adalah seorang pemeluk agama Islam. Kemudian dia bertanya, apakah dalam agama saya diperbolehkan mabuk-mabukan atau minum-minuman keras, melakukan hubungan seksual secara bebas, dan tentang pakaian saat beribadah yang terbuka.

Saya sebagai seorang Nasrani sangat miris membaca pertanyaan tersebut. Bagaimana seorang jemaat gereja yang tidak mencerminkan ajaran Tuhannya sendiri. Ketika saya amati sendiri, benar ternyata pertanyaan teman saya, banyak terkhususnya perempuan saat ke hendak beribadah, pakainnya sangat tidak layak untuk bertemu Tuhan. Selain itu, pakaian tersebut juga akan mengundang perhatian dari banyak orang, khususnya kaum laki-laki. Sudah seharusnya sebagai umat Kristiani, memahami bagaimana tata krama bertemu Tuhan Yesus. Meskipun sudah diperingati oleh Pendeta, tetap saja tidak mau berubah.

Kemudian terkait minum-minuman keras, hal ini sampai pada cerita novel di sebuah aplikasi dengan ikon huruf ‘w’ warna kuning, jika tokohnya hobi bermain di club, sering tokoh tersebut agamanya Kristen. Hal ini pasti karena penulis tersebut telah mengamati terlebih dahulu. Semua juga pasti karena ada bukti yang mengarah pada kenyataan tersebut.

Hal terakhir adalah tentang free sex, atau bebas berhubungan seksual. Banyak kelakuan-kelakuan yang tidak sesuai dengan Alkitab. Melenceng dari apa yang ditulis di Alkitab. Sekeras apapun diberitahu, jika ia tidak menerima juga akan sia-sia. Karena semua orang bisa membaca Alkitab. Tentulah hal tersebut sudah diketahui, jika ia benar-benar mendengarkan apa kata Tuhan. Sebagai seorang penganut agama Kristen, disini saya bukanlah orang suci, yang dapat menghakimi orang lain. Sebab, menghakimi adalah haknya Tuhan. Saya hanya menyampaikan apa yang menjadi keresahan saya sebagai seorang Kristen.

Pandangan masyarakat terkait Kristen menjadi buruk, terutama dalam kalangan anak muda. Sebab anak muda sekarang lebih mengikuti apa yang dilakukan masyarakat luar, terutama Eropa, Amerika, dan sebagainya. Tidak lagi mengindahkan dan mengikuti apa kata Tuhan. Tetapi berlomba mengikuti hawa nafsunya sendiri.

Membahas tentang agama menjadi hal yang sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia. Meskipun demikian saya hanya menyampaikan opini saya sebagai seorang Nasrani juga. Berdasarkan yang telah saya paparkan, semua hal tersebut dilarang dalam agama saya, hal ini bukanlah demi sebuah pengakuan bagaimana agama Kristen, khususnya Protestan, tetapi hanya menyampaikan apa yang menjadi pertanyaan teman saya dan mungkin menjadi pertanyaan orang banyak di luar Kristen. Saya tidak bermaksud menyinggung siapapun dalam tulisan ini, dan tidak ingin menghakimi siapapun. Semuanya kembali kepada siapapun yang membaca tulisan         ini.

Komentar